Judul dalam bahasa Kulisusu: Oleo te Ngalu
Diceritakan oleh: Sukman Tarima (La Dema)
Tanggal: Maret 2004
Ini ceritanya matahari dengan angin.
Konon padahal, dulu matahari dengan angin bertengkar. Di dalam pertengkaran ini, mereka menengkarkan masalah siapa yang lebih kuat di antara mereka berdua, apakah angin atau matahari. Setelah beberapa saat mereka bertengkar, tidak mendapatkan kesimpulan siapa yang menang.
Setelah itu, lewat seorang dekat mereka. “Ah,” mereka berkata, “kalau begitu, kita bertarung supaya kita tahu siapa yang menang. Jadi, pertarungan kita ini, siapa yang bisa melepaskan bajunya orang yang lewat itu, maka dialah yang akan menang.” Terus mereka mau keduanya. Mereka meyepakati pertarungan ini.
Setelah itu, angin yang duluan. Angin meniupkan orang yang lewat itu, bagaimana caranya supaya bajunya terlepas. Tetapi dalam tiupannya ini, semakin kuat dia meniupkan orang ini, semakin kuat juga dia memegang bajunya. Sampai angin lelah, dia tidak bisa melepaskan bajunya orang yang melanggar itu.
Setelah angin selesai, kini gilirannya matahari. Matahari juga mengeluarkan sinarnya. Pokoknya semakin kuat orang itu memegang bajunya pokoknya matahari menguatkan sinarnya. Tidak lama kemudian orang yang lewat itu melepaskan bajunya, karena kepanasan bahkan sudah basah pakaiannya. Setelah membuka bajunya, langsung dia menjemurnya.
Sampai di sini, angin meangakui kekalahannya. Akhir cerita itu, matahari yang menang sampai hari ini. Begitulah katanya ceritanya dulu antara matahari dan angin.
Cerita ini dapat didengar dalam bahasa Kulisusu. Dapat juga diambil dalam bentuk pdf yang ditulis dalam tiga bahasa.